Saat itu…
hampir pasti ………..
pasti……
butuh berkali – kali ratusan putaran matahari untuk menentukannya
Aku …
hampir – hampir patah hati menahan kalutnya
Sayang…
Kau hinggap lepas dalam hitungan hari
Tak pasti bisa kumasukan dalam pilihan
Bisa…..
bintang yang berpijar……………
yang begitu saja meredup kehabisan masa
Ledakan mega bintang
…………supernova !
Serpihan berkasnya berpijaran sporadis,
lengkap di ujung – ujung luas hamparan langit….
Sebentar gelap….
sebentar terang…
bertaburan warna-warni
Cantik ……,
membingkai..raut wajah dunia
Sangat cantik….
Menghanyutkan, menggegamnya erat tanpa lepas
Melegakan kejutan – kejutan yang jarang teraih
Sayang …..
Hampir pasti gelap gulita sesudahnya…..
Timbunan awan gelap masih bergelung tebal…,
aku melihatnya menyekap rahasiaku…peduliku…pekaku…
…………apapun itu,
aku tak tahu namanya
Titik air bergelayut merata hampir di setiap lembaran roman yang kutulis
Riasan tinta ini melebar pudar, beriring dengan ada dan tiada rasa
Melihatnya ……
Hujan hampir pasti lama usai
Tolonglah …kenapa …selalu aku yang tidak pernah bisa mengerti?
Kenapa selalu aku yang menghalau jauh – jauh semuanya?
Genta dahana …berkali – kali bergemuruh gaduh
Canda tawa di sekelilingku
Mengurungkan niat tungkai kakiku untuk menjajari langkahmu
Padahal aku tidak merasa hinggap kokoh diatas kakiku
Rasanya seperti berpijak mengawang perbukitan gundul
Permukaan bumi selalu terasa goyah di benakku
Entahlah jika ada gempa
Aku tidak bisa bayangkan tertelungkup tanpa penyangga,
karena terus – terusan mencoba menahannya
Hampir pasti ………..
Waktu terus berlalu
Saat itu……
Aku hampir pasti tak bisa menyentuhkan semua ingatanku
Surabaya, August 15th 2006
Written by Naddine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment me please